Sablon DTF jadi salah satu teknik sablon yang makin naik daun di dunia konveksi. Kalau kamu sedang mencari metode sablon yang tahan lama, hasilnya detail, dan cocok buat desain rumit full color, sablon ini bisa jadi pilihan yang pas.
Nah, di artikel ini akan ngebahas lengkap mulai dari pengertian sablon DTF, proses pembuatan, ukuran sablon yang umum, sampai keunggulan dan contoh aplikasinya di berbagai produk fashion.
Apa Itu Sablon DTF?

Sablon DTF adalah metode sablon digital yang menggunakan media film (Direct to Film) untuk mencetak desain. Hasil cetakan dari printer DTF ini nantinya ditransfer ke kain menggunakan mesin press.
Teknik ini beda dengan sablon DTG (Direct to Garment) yang langsung cetak ke kain. Karena menggunakan transfer film, sedangkan DTF bisa disimpan dulu dan dipindahkan ke kain kapan saja.
Metode ini memungkinkan kamu untuk cetak desain full color, gradasi, dan bahkan detail kecil seperti garis tipis atau tekstur rumit.
Hasilnya pun fleksibel, nggak gampang retak, dan bisa nempel di banyak jenis bahan, mulai dari katun, polyester, hingga canvas.
Baca Juga: Sama-Sama Printing, Apa Perbedaan Sablon DTG dan DTF?
Begini Proses Sablon DTF dari Awal sampai Jadi!

Penasaran gimana proses penyablonan berlangsung? Yuk, kita bahas satu-satu:
1. Buat Desain Dulu
Langkah pertama, kamu perlu bikin desain dulu di komputer. Bisa pakai software seperti Photoshop, CorelDraw, atau AI (Adobe Illustrator). Biasanya desain dibuat dalam format PNG dengan background transparan, biar nanti hasil sablonnya rapi.
Tips: Gunakan resolusi tinggi biar hasil cetaknya tajam.
2. Setting dan Print di Film PET
Desain udah oke? Sekarang saatnya print ke film PET khusus DTF (bukan film biasa ya). Film ini tahan panas dan jadi media untuk mindahin tinta ke kaos.
- Printer yang dipakai biasanya printer DTF modifikasi, pakai tinta khusus DTF (tinta CMYK + putih).
- Print-nya dimulai dari warna (CMYK), lalu dilapis tinta putih di atasnya. Kenapa dibalik? Karena nanti pas ditempel ke kain, bagian putih akan jadi dasar agar warna tampil cerah.
3. Tabur Powder (Lem Hotmelt)
Setelah hasil print keluar, taburkan bubuk DTF (hot melt powder) ke seluruh permukaan desain yang kena tinta.
- Bubuk ini berfungsi sebagai lem perekat yang akan aktif saat dipanaskan.
- Taburkan merata, lalu goyang-goyangin dikit biar nggak ada bagian yang kurang kena bubuk.
- Sisa bubuk yang nggak nempel? Disaring lagi, jangan dibuang dan bisa dipakai lagi!
4. Oven atau Press Panas untuk Melelehkan Lem
Film yang sudah ditabur bubuk, selanjutnya dipanaskan di oven DTF atau menggunakan mesin press.
- Tujuannya: meleburkan bubuk lem, bukan menyetrika film-nya.
- Suhu sekitar 150–160°C selama kurang lebih 2–5 menit.
- Setelah selesai, biarkan film dingin dulu sebelum dipakai.
5. Tempel & Aplikasikan Sablon DTF ke Kaos
Setelah dingin, film siap digunakan! Ambil kaos atau bahan kain lain, posisikan film di atas kain, pastikan desainnya pas.
- Pakai heat press suhu sekitar 160–170°C selama 10–15 detik.
- Tekan rata dan pastikan bagian film nempel ke kain.
6. Angkat Film & Finishing
Setelah dipress, dinginkan sebentar (bisa 5–10 detik), lalu kelupas film-nya.
Ada dua jenis peeling, yaitu cold peel (harus nunggu dingin dulu) dan hot peel (bisa langsung dicabut selagi panas, tergantung jenis film).
Kemudian untuk finishing, bisa di-press ulang (5-10 detik) supaya hasilnya lebih nempel dan tahan lama.
Berapa Ukuran Sablon yang Umum Digunakan?

Sebenarnya ukuran yang digunakan untuk sablon DTF cukup fleksibel. Tapi di dunia konveksi, biasanya ukuran sablon disesuaikan dengan kebutuhan desain atau ukuran cetak mesin.
Berikut beberapa ukuran yang umum dipakai:
- A3 (29,7 x 42 cm) – Ukuran paling populer untuk sablon kaos.
- A4 (21 x 29,7 cm) – Cocok untuk logo dada atau desain kecil.
- A5 atau Custom – Biasanya untuk label atau patch kecil.
- Roll to Roll (lebar 60 cm – panjang bebas) – Untuk produksi massal atau desain ukuran besar.
Ukuran bisa disesuaikan tergantung kebutuhan kamu dan kemampuan mesin sablon yang digunakan.
Keunggulan Sablon DTF Dibanding Teknik Lain
Kenapa kamu harus coba menyablon pakai teknik DTF? Ini dia beberapa keunggulannya:
1. Tahan Lama dan Elastis
Nggak gampang pecah atau luntur walau dicuci berkali-kali.
2. Full Color & Detail Tinggi
Cocok buat desain gradasi warna, foto, atau ilustrasi kompleks.
3. Bisa Disimpan & Dipindahkan
Film bisa dicetak dulu, lalu di press kapan saja. Sehingga ini lebih efisien banget buat produksi besar.
4. Cocok di Berbagai Jenis Bahan
Dari katun sampai polyester, semua bisa ditempelin sablon DTF.
5. Lebih Murah Dibanding DTG
Hasil mirip DTG, tapi biayanya lebih hemat untuk produksi skala kecil hingga menengah.
Contoh Penerapan Sablon di Berbagai Produk

Masih bingung sablon DTF cocok buat apa aja? Nih beberapa contoh umum implementasi sablon:
- Kaos Komunitas/Komunitas Motor – Desain warna-warni dengan banyak detail.
- Jersey Bola/Futsal – Logo sponsor dan nama pemain terlihat tajam.
- Totebag Custom – Cocok buat produk gift, hampers, atau campaign branding.
- Hoodie & Sweater – Permukaan sablon tetap lentur meski di bahan tebal.
- Label atau Patch Kecil – Bisa ditempelin ke topi, tas, atau lengan kaos.
Dengan teknik DTF, kreativitasmu kami jamin nggak akan terbatas. Semua jenis desain bisa dicetak dengan mudah dan cepat.
Berapa harga sablon DTF di Kangsablon.com?
Kesimpulan
Sekarang kamu udah paham kan, mulai dari pengertian, proses penyablonan, ukuran yang biasa digunakan, sampai keunggulan dan contoh penerapannya?
Nah, bagus! Sekarang bagi kamu yang butuh jasa sablon DTF berkualitas, pastikan pilih vendor yang udah berpengalaman dan hasilnya terbukti awet.
Kang Sablon hadir buat bantu kamu mewujudkan desain kerenmu jadi nyata! Mulai dari sablon kaos, bordir seragam, hingga konveksi produk custom, semua bisa kamu pesan langsung.
Dikerjakan oleh tim profesional, hasil rapi, dan tentunya bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Yuk, konsultasi gratis sekarang bareng Kang Sablon dan mulai bikin produk fashion custom kamu makin standout!