Tau gak, sih? Kalau akhir-akhir ini banyak orang kebingungan dalam melihat perbedaan sablon rubber dan plastisol? Hal ini disebabkan karena dalam dunia sablon, ada berbagai teknik yang digunakan untuk mencetak desain pada berbagai jenis kain. Dua teknik yang sering digunakan adalah sablon rubber dan plastisol.
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencetak gambar atau teks pada pakaian atau bahan lainnya, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam hal bahan, aplikasi, dan hasil akhirnya.
Nah, di sini kita akan membahas secara lengkap tentang perbedaan sablon rubber dan plastisol. Semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami teknik mana yang paling sesuai untuk proyek yang akan kamu kerjakan.
Apa Sih yang Dimaksud Sablon Rubber dan Sablon Plastisol?

Sablon rubber adalah teknik pencetakan yang menggunakan tinta berbasis karet, memberikan hasil akhir yang tajam dan tahan lama, cocok untuk kain tebal seperti pakaian olahraga.
Sedangkan sablon plastisol adalah teknik pencetakan yang menggunakan tinta berbasis polimer plastik, memberikan hasil akhir yang cerah dan tahan lama, cocok untuk berbagai jenis kain, termasuk kain sintetis.
Lalu, Apa Perbedaan Sablon Rubber dan Plastisol?

Jika melihat pengertian sablon rubber maupun plastisol di atas, mungkin kamu sudah melihat letak perbedaannya, kan?
Nah, supaya bisa melihat lebih dalam, kami akan coba beritahu kepadamu perbedaan tinta rubber dan plastisol berdasarkan bahan dan juga pengaplikasiannya. Simak penjelasan di bawah ini sampai selesai, ya!
1. Perbedaan Sablon Rubber dan Plastisol dari Segi Bahan Baku
Sablon Rubber
Seperti namanya, jenis sablon ini menggunakan tinta berbasis karet. Nah, tinta yang seperti ini memiliki tekstur yang lebih lembut dan fleksibel dibandingkan dengan plastisol.
Sablon rubber biasanya digunakan untuk mencetak pada kain katun dan kain yang lebih tebal. Tinta karet juga memberikan hasil akhir yang lebih “menggigit” pada kain, sehingga gambar atau teks terlihat lebih tajam dan tahan lama.
Sablon Plastisol
Plastisol adalah jenis tinta sablon yang menggunakan polimer plastik. Perbedaan sablon rubber dan plastisol ini akan terlihat jelas dari bentuk fisiknya. Di mana tinta plastisol cenderung lebih kental dan tebal dibandingkan dengan tinta berbasis karet.
Hal ini membuatnya cocok untuk mencetak pada berbagai jenis kain, termasuk kain sintetis seperti polyester. Jenis tinta ini juga memiliki daya rekat yang baik pada kain, menghasilkan gambar yang lebih cerah dan tahan lama.
2. Perbedaan Pengaplikasian dari Tinta Rubber dan Plastisol
Tinta Rubber
Sablon rubber sering digunakan untuk mencetak gambar atau teks pada pakaian olahraga, seperti jersey sepak bola atau kaos voli. Ini juga cocok untuk mencetak pada bahan-bahan yang lebih tebal, seperti jaket atau tas kanvas.
Sablon rubber memberikan hasil yang terlihat seperti “menempel” pada kain, sehingga cocok untuk desain yang memerlukan ketajaman dan detail.
Tinta Plastisol
Plastisol adalah pilihan yang populer untuk mencetak kaos dan produk berbahan kain sintetis. Nah, perbedaan sablon rubber dan plastisol ini bisa kamu lihat pada hasil akhirnya.
Di mana tinta plastisol dapat memberikan hasil akhir yang lebih cerah dan tahan lama, sehingga sering digunakan dalam produksi pakaian distro atau pakaian promosi.
Selain itu, sablon plastisol juga dapat digunakan untuk mencetak pada berbagai jenis kain, sehingga fleksibel dalam berbagai pengaplikasian.
3. Perbedaan Proses Penyablonan Rubber dan Plastisol
Rubber
Proses penyablonan dengan tinta rubber ini melibatkan penggunaan tinta berbasis karet yang diaplikasikan pada kain dengan cara ditekan melalui jaringan berpola (stencil) yang ditempatkan di atas kain.
Setelah aplikasi tinta, kain seringkali harus dikeringkan dengan panas untuk mengeringkan dan mengikat tinta pada kain.
Plastisol
Sedangkan perbedaan antara sablon rubber dan plastisol, yaitu proses penyablonan dengan plastisol melibatkan penggunaan tinta berbasis polimer plastik, yang seringkali memiliki tekstur yang lebih kental dibandingkan tinta karet.
Kemudian tinta plastisol diaplikasikan pada kain dengan cara ditekan melalui stencil, dan setelah itu kain dijalani proses pemanasan agar tinta meleleh dan menempel pada kain.
4. Perbedaan dari Segi Limbah antara Tinta Rubber dan Plastisol
Perbedaan sablon rubber juga bisa kamu lihat pada pengelolaan limbah produksinya. Jadi, pada saat proses produksi memanfaatkan tinta rubber, seringkali kita akan menemukan kerak-kerak tinta yang cepat mengering pada layar setelah produksi selesai.
Hal ini disebabkan karena karakteristik cepat keringnya tinta rubber. Dampaknya, semakin tinggi produksi, semakin besar pula volume limbah sablon yang dihasilkan.
Di sisi lain, dalam produksi dengan tinta sablon plastisol, limbah yang dihasilkan jauh lebih minim. Karena tinta plastisol sulit mengering sepenuhnya, sisa-sisa tinta dapat dengan mudah dikumpulkan, dikembalikan ke dalam kaleng tinta.
Dengan seperti itu, kamu bisa menyimpannya untuk digunakan kembali pada proses penyablonan berikutnya. Bisa dikatakan, bahwa penggunaan plastisol tidak hanya efisien dalam hal produksi tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi limbah yang dihasilkan.
Oiya, penting untuk diingat bahwa pengelolaan limbah dari kedua proses sablon ini perlu mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku di wilayah masing-masing, ya!
Jadi, itulah beberapa perbedaan sablon rubber dan plastisol yang perlu kamu ketahui. Pokoknya, penting bagi siapa saja untuk mempertimbangkan jenis bahan yang akan digunakan. Begitu juga pada pengaplikasiannya pada produk, sehingga mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan keinginan.
Baca Juga:
- Sama-Sama Printing, Apa Perbedaan Sablon DTG dan DTF?
- Sablon Plastisol vs. Sablon Lainnya: Mengapa Sablon Plastisol Menonjol?
- Inilah Beberapa Jenis Bahan Sablon Terbaik yang Wajib Kamu Coba
Kelebihan dan Kekurangan dari Sablon Rubber dan Plastisol

Setelah paham dengan apa saja perbedaan pada sablon plastisol dan rubber, sekarang saatnya mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis tinta tersebut.
Kelebihan & Kekurangan Sablon Rubber
Kelebihan:
- Tahan lama pada kain tebal.
- Hasil akhir yang tajam dan detail.
Kekurangan:
- Tidak cocok untuk kain sintetis.
- Tinta dapat terasa lebih tebal pada kain tipis.
Kelebihan & Kekurangan Sablon Plastisol
Kelebihan:
- Cocok untuk berbagai jenis kain.
- Hasil akhir yang cerah dan tahan lama.
Kekurangan:
- Tinta terasa lebih tebal pada kain tipis.
- Kurang fleksibel pada kain tebal.
Terus, Lebih Bagus Tinta Sablon Rubber atau Plastisol?

Jadi, bisa disimpulkan bahwa sablon rubber lebih cocok untuk kain tebal dan menghasilkan hasil yang tajam. Sementara plastisol lebih fleksibel dalam berbagai aplikasi dan memberikan warna yang cerah.
Nah, dengan memahami perbedaan sablon rubber dan plastisol ini, kamu bisa membuat keputusan yang tepat ketika ingin melakukan penyablonan pada produk.
Misalkan kamu bertanya, “Apakah sablon plastisol dan rubber mudah retak?” Jawabannya adalah Sablon plastisol cenderung lebih tahan terhadap retakan daripada sablon rubber.
Terus, Apakah sablon plastisol boleh di setrika? Jadi, sablon plastisol dapat disetrika dengan hati-hati, sedangkan sablon rubber sebaiknya tidak di setrika untuk menghindari kerusakan.
Atau jika ingin tetap memaksa untuk menyetrika pakaian dengan sablon rubber, sebaiknya setrikalah menggunakan suhu yang tidak terlalu panas dan diberikan tatakan, bisa berupa kertas maupun kain.
Nah, itulah pembahasan tentang perbedaan sablon rubber dan plastisol secara lengkap. Jika artikel ini membantu, jangan lupa untuk membagikan ke media sosialmu, ya!